ara peneliti mengatakan bahwa emas pada awalnya merupakan salah satu hasil dari ledakan supernova, tetapi kemudian menemukan bahwa dari ledakan tersebut terdapat partikel yang disebut dengan bintang neutron yang menjadi inti dari bintang yang jatuh, melebur dengan elemen atau partikel-partike lain dan mengendap di Bumi. Dari endapan-endapan ini terbentuklah atom-atom emas yang kemudian seiring berjalannya waktu berubah bentuk menjadi lebih besar dan lebih berat seperti gumpalan atau lempengan. Universitas Bristol mengemukakan pada tahun 2011 melalui majalah sains Nature, bahwa penelitian mereka kepada mengenai asal usul emas dimana beberapa sampel bebatuan tertua yang dapat ditemukan di Bumi dibedah memberikan hasil bahwa semua logam mulia yang telah ditemukan saat ini merupakan hasil dari supernova atau meteor yang jatuh ke Bumi dan mengendap selama lebih dari 200 juta tahun. Dan kemudian teori mereka pun merujuk kepada masa dimana Bumi terbentuk.
Pkami menjual berbagai macam cincin tunangan yang elegan ,model cincin yang kami buat bisa sesuai kemauan anda
Selasa, 27 Agustus 2019
cincin tunangan di lampung selatan
Cincin Perak
harga : 950.000.00
estimasi
bahan : Perak
berat : 13 gram (total berat 2 cincin)
Harga cincin emas : silahkan Hubungi Wa (0822-8018-1569) kami.
Sedikit sulit disangkal tentang teori yang satu ini karena bagaimana pun tidak ada yang tahu pasti asal-usul sejatinya dari emas itu sendiri. Fort Knox di Alaska, yang dimiliki oleh Kinross Gold dan saat ini masih menjadi tambang emas terbesar yang masih beroperasi, mengatakan bahwa dari hasil penelitian luar angkasa menyebutkan bahwa emas yang saat ini berada di bumi datang dari bintang-bintang neutron yang saling bertabrakan. Hal ini sulit untuk dibantah karena bagaimana pun awal dari Fort Knox didirikan adalah bukan untuk mencari emas, melainkan mencari bukti-bukti purbakala seperti fosil dan mineral berharga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar